Jumat, 28 November 2008

Resep Nasi Goreng wueenak !!

Nasi Goreng Kambing

(Lamb/Ghoat Fried Rice)

Bahan-bahan

400 gr nasi putih
75 gr daging kambing muda, iris tipis
40 gr nanas, potong dadu
2 siung bawang putih, cincang halus
1 bawang bombay, cincang halus
5 sdm minyak goreng
1 sdt ketumbar bubuk
2 cm kunyit, dihaluskan
2 kapulaga
25 gr daun bawang, iris halus
1-2 sdt garam
1 sdt merica bubuk

Cara Membuat

Lumuri daging kambing dengan campuran kunyit dan ketumbar dengan rata, biarkan beberapa menit agar meresap.
Panaskan minyak, masukkan daging kambing, masak hingga 3/4 matang.
Masukkan bawang putih, bawang bombay dan kapulaga, aduk-aduk sebentar.
Masukkan buah nanas dan nasi, aduk hingga tercampur rata.
Taburkan daun bawang, garam dan merica, aduk lagi hingga rata.
Sajikan dengan irisan mentimun dan tomat.



Nasi Goreng Cumi Asam Manis

(Sweet-Sour Squid Fried Rice)

Bahan-bahan

1 piring nasi putih
100 gram kismis
3 ekor cumi, bersihkan lalu iris-iris kecil
1 bawang bombay, cincang
3 siung bawang putih, iris halus
1 sdm pasta tomat
1 sdm air jeruk nipis
2 sdm minyak goreng
2 sdm saus tiram
1 sdt peterseli cincang
1/2-1 sdt garam
1/2 sdt merica

Cara Membuat

Panaskan minyak, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga berbau sedap.
Masukkan irisan cumi, aduk sebentar.
Masukkan nasi, pasta tomat, kismis, saus tiram, air jeruk nipis dan peterseli cincang. Aduk-aduk sampai rata.
Beri garam dan merica, aduk rata.
Angkat dan cetak nasi goreng dalam mangkuk, hidangkan bersama irisan tomat dan metimun.



Nasi Goreng Keju Istimewa

(Special Cheese Fried Rice)

Bahan-bahan

500 gr nasi putih
250 gr dada ayam, potong dadu kecil
2 sdm mentega
200 gr keju, potong dadu kecil
4 sdm kacang polong
1/2 sdm kecap manis
1 bawang bombay, cincang halus
1 sdt garam
4 sosis sapi, iris tipis
4 sdm saus tomat
1 sdt kecap beraroma
1 batang wortel, potong dadu kecil rebus matang

Pelengkap

50 gr keju parut
1/2 sdt garam
4 butir telur

Kocok, buat dadar dan iris tipis

Cara Membuat

Panaskan mentega, tumis bawang bombay, cabai merah, wortel, dada ayam dan sosis sapi hingga matang. Masukkan kacang polong, nasi putih, saus tomat, kecap manis, kecap beraroma dan garam. Aduk rata. Hidangkan selagi panas denga dadar keju.



Nasi Goreng Oriental

(Oriental Fried Rice)

Bahan-bahan

1 piring nasi putih
70 gr daging ayam
4 siung bawang putih
4 ekor udang
1 btr telur
2 bh cabai merah
50 gr bawang bombay
50 gr wortel
1 bt daun bawang
garam dan merica halus secukupnya

Cara Membuat

Udang dan daging ayam dipotong-potong. Telur ayam dikocok. Cabai merah dibuang isinya, lalu direbus, ,tiriskan lalu dihaluskan bersama bawang putih (diblender). Bawang bombay, wortel dan daun bawang diris-iris kecil.
Semua bahan ditumis bersama-sama, beri garam, merica dan nasi putih. Kemudian diaduk sampai tercampur, lalu angkat. Pindahkan pada sebuah mangkuk (dicetak), lalu tuang pada sebuah piring.
Sajikan bersama irisan mentimun.



Nasi Goreng Sea Food

(Sea Food Fried Rice)

Bahan-bahan

2 piring nasi
5 siung bawang putih, dirajang halus
25 gr udang
25 gr cumi-cumi
25 gr ikan kakap
1 sendok makan saos tomat
5 sendok makan minyak goreng
1 sendok makan kecap manis
1 sendok makan saos tiram
10 buncis dirajang halus
10 gr bawang pre
1 telur ayam, dikocok
10 gr kacang polong
merica sesuai selera
garam sesuai selera

Cara Membuat

Panaskan minyak goreng, tumis bawang putih dan bawang pre sampai harum, masukkan telur ayam yang dikocok.
Masukkan udang, cumi-cumi, dan ikan kakap, masak hingga matang. Tambahkan nasi putih dan buncis, goreng sampai tercampur rata.
Tambahkan saos tomat, saus tiram, garam, merica, kecap manis, aduk hingga rata.
Tambahkan buncis, kacang polong, aduk hingga nasi goreng matang.
Nasi goreng siap dihidangkan dihias dengan irisan tomat, irisan mentimun dan daun sla.


Selamat mencoba...

Sekilas tentang medan listrik

Asal medan listrik

Rumus matematika untuk medan listrik dapat diturunkan melalui Hukum Coulomb, yaitu gaya antara dua titik muatan:

\mathbf{F} = \frac{q_1 q_2}{\left|\mathbf{r}\right|^2}\mathbf{\hat r}.

Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik muatan berbanding lurus dengan besar muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan antara muatan dan gaya[1]:

\mathbf{F} = q\mathbf{E}
\mathbf{E} = \frac{1}{4 \pi \epsilon_0}\ \frac{q} {\left|\mathbf{r}\right|^2}\mathbf{\hat r}

Maka, medan listrik bergantung pada posisi. Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasiklan potensial listrik, gradien potensial listrik dapat ditentukan.

Konstanta k

Dalam rumus listrik sering ditemui konstanta k sebagai ganti dari \!1/4\pi\epsilon_0 (dalam tulisan ini tetap digunakan yang terakhir), di mana konstanta k\! tersebut bernilai [2]:

\! k = \frac{1}{4\pi\epsilon_0} \approx 8.99 \times 10^9 N m2 C-2

yang kerap disebut konstanta kesetaraan gaya listrik [3].

Menghitung medan listrik

Untuk menghitung medan listrik di suatu titik \! \vec{r} akibat adanya sebuah titik muatan \! q yang terletak di \! \vec{r}_q digunakan rumus [4]

\vec{E}(\vec{r}-\vec{r}_q) \equiv \vec{E}(\vec{r};\vec{r}_q) \equiv \vec{E}(\vec{r}) = \frac{1}{4 \pi \epsilon_0}\ \frac{q} {\left|\vec{r} - \vec{r}_q\right|^3} \left(\vec{r} - \vec{r}_q \right)

Penyederhanaan yang kurang tepat

Umumnya untuk melakukan penyederhanaan dipilih pusat koordinat berhimpit dengan titik muatan \! q yang terletak di \! \vec{r}_q sehingga diperoleh rumus seperti telah dituliskan pada permulaan artikel ini, atau bila dituliskan kembali dalam notasi vektornya:

\vec{E}(\vec{r}) = \frac{1}{4 \pi \epsilon_0}\ \frac{q} {\left|\vec{r}\right|^3} \vec{r}

dengan vektor satuan \! \hat{r}

\hat{r} = \frac{\vec{r}}{\left| \vec{r} \right|} = \frac{\vec{r}}{r}.

Disarankan untuk menggunakan rumusan yang melibatkan \! \vec{r}_q dan \! \vec{r} karena lebih umum, dan dapat diterapkan untuk kasus lebih dari satu muatan dan juga pada distribusi muatan, baik distribusi diskrit maupun kontinu. Penyederhanaan ini juga kadang membuat pemahaman dalam menghitung medan listrik menjadi agak sedikit kabur. Selain itu pula karena penyederhanaan ini hanya merupakan salah satu kasus khusus dalam perhitungan medan listrik (kasus oleh satu titik muatan di mana titik muatan diletakkan di pusat koordinat).

Tanda muatan listrik

Muatan listrik dapat bernilai negatif, nol (tidak terdapat muatan atau jumlah satuan muatan positif dan negatif sama) dan negatif. Nilai muatan ini akan mempengaruhi perhitungan medan listrik dalam hal tandanya, yaitu positif atau negatif (atau nol). Apabila pada setiap titik di sekitar sebuah (atau beberapa) muatan dihitung medan listriknya dan digambarkan vektor-vektornya, akan terlihat garis-garis yang saling berhubungan, yang disebut sebagai garis-garis medan listrik. Tanda muatan menentukan apakah garis-garis medan listrik yang disebabkannya berasal darinya atau menuju darinya. Telah ditentukan (berdasarkan gaya yang dialami oleh muatan uji positif), bahwa

  • muatan positif (+) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berarah dari padanya menuju keluar,
  • muatan negatif (-) akan menyebabkan garis-garis medan listrik berarah menuju masuk padanya.
  • muatan nol ( ) tidak menyebabkan adanya garis-garis medan listrik.

Gradien potensial listrik

Medan listrik dapat pula dihitung apabila suatu potensial listrik \!U diketahui, melalui perhitungan gradiennya [5]:

\vec{E} = - \vec{\nabla} U

dengan

\vec{\nabla}  = \hat{i} \frac{\partial}{\partial x} + \hat{j} \frac{\partial}{\partial y} + \hat{k} \frac{\partial}{\partial z}

untuk sistem koordinat kartesian.

Energi medan listrik

Medan listrik menyimpan energi. Rapat energi suatu medan listrik diberikan oleh [6]

 u = \frac{1}{2} \epsilon |E|^2

dengan

 \epsilon \! adalah permittivitas medium di mana medan listrik terdapat, dalam vakum  \epsilon = \epsilon_0 \!.
E  \! adalah vektor medan listrik.

Total energi yang tersimpan pada medan listrik dalam suatu volum V\! adalah

 \int_{V} \frac{1}{2} \epsilon |E|^2 \, d\tau

dengan

 d\tau \! adalah elemen diferensial volum.

Distribusi muatan listrik

Medan listrik tidak perlu hanya ditimbulkan oleh satu muatan listrik, melainkan dapat pula ditimbulkan oleh lebih dari satu muatan listrik, bahkan oleh distribusi muatan listrik baik yang diskrit maupun kontinu. Contoh-contoh distribusi muatan listrik misalnya:

  • kumpulan titik-titik muatan
  • kawat panjang lurus berhingga dan tak-berhingga
  • lingkaran kawat
  • pelat lebar berhingga atau tak-berhingga
  • cakram tipis dan cincin
  • bentuk-bentuk lain

Kumpulan titik-titik muatan

Untuk titik-titik muatan yang tersebar dan berjumlah tidak terlalu banyak, medan listrik pada suatu titik (dan bukan pada salah satu titik muatan) dapat dihitung dengan menjumlahkan vektor medan listrik di titik tersebut akibat oleh masing-masing muatan. Dalam kasus ini lebih baik dituliskan

\vec{E}_i(\vec{r}) = \frac{1}{4 \pi \epsilon_0}\ \frac{q_i} {\left|\vec{r} - \vec{r}_i\right|^3} \left(\vec{r} - \vec{r}_i \right)

yang dibaca, medan listrik di titik \vec{r} akibat adanya muatan \! q_i yang terletak di \vec{r}_i. Dengan demikian medan listrik di titik \vec{r} akibat seluruh muatan yang tersebar dituliskan sebagai

\vec{E}(\vec{r}) = \sum_{i = 1}^{N} \vec{E}_i(\vec{r})

di mana \! N adalah jumlah titik muatan. Sebagai ilustrasi, misalnya ingin ditentukan besarnya medan listrik pada titik \!P yang merupakan perpotongan kedua diagonal suatu bujursangkar bersisi \!R, di mana terdapat oleh empat buat muatan titik yang terletak pada titik sudut-titik sudut bujursangkar tersebut. Untuk kasus ini misalkan bahwa q_1 = q_3 = +Q\! dan q_2 = q_4 = -Q\! dan ambil pusat koordinat di titik \!P (0,0) untuk memudahkan. Untuk kasus dua dimensi seperti ini, bisa dituliskan pula

\vec{E}_i(\vec{r}) = \vec{E}_i(x,y)

yang akan memberikan

\vec{E}_1(0,0) = \frac{1}{4\pi\epsilon_0}\ \frac{Q}{ \left( \frac{R}{4}^2+\frac{R}{4}^2 \right)}\ \frac12\sqrt2(\hat i  - \hat j)
\vec{E}_2(0,0) = \frac{1}{4\pi\epsilon_0}\ \frac{Q}{ \left( \frac{R}{4}^2+\frac{R}{4}^2 \right)}\ \frac12\sqrt2(\hat i  + \hat j)
\vec{E}_3(0,0) = \frac{1}{4\pi\epsilon_0}\ \frac{Q}{ \left( \frac{R}{4}^2+\frac{R}{4}^2 \right)}\ \frac12\sqrt2(- \hat i  + \hat j)
\vec{E}_4(0,0) = \frac{1}{4\pi\epsilon_0}\ \frac{Q}{ \left( \frac{R}{4}^2+\frac{R}{4}^2 \right)}\ \frac12\sqrt2(-\hat i  - \hat j)

sehingga

\vec{E}(0,0) = \sum_{i = 1}^{4} \vec{E}_i(0,0)
\vec{E}(0,0) = \vec{E}_1(0,0) + \vec{E}_2(0,0) + \vec{E}_3(0,0) + \vec{E}_4(0,0)
\vec{E}(0,0) = \vec{0}

yang menghasilkan bahwa medan listrik pada titik tersebut adalah nol.

Kawat panjang lurus

Kawat panjang lurus merupakan salah satu bentuk distribusi muatan yang menarik karena bila panjangnya diambil tak-hingga, perhitungan muatan di suatu jarak dari kawat dan terletak di tengah-tengah panjangnya, menjadi amat mudah.

Untuk suatu kawat yang merentang lurus pada sumbu x\!, pada jarak z\! di atasnya, dengan kawat merentang dari -a\! sampai b\! dari titik proyeksi P\! pada kawat, medan listrik di titik tersebut dapat dihitung besarnya, yaitu:

E_z = \frac{1}{4\pi\epsilon_0}\ \frac{\lambda}{z} \  \left[ \frac{b}{\sqrt{z^2+b^2}} +\frac{a}{\sqrt{z^2+a^2}} \right]

Seperti telah disebutkan di atas, apabila -a \rightarrow -\infty dan b \rightarrow \infty maka dengan menggunakan dalil L'Hospital diperoleh

E_z = \frac{1}{4\pi\epsilon_0}\ \frac{2\lambda}{z} = \frac{\lambda}{2\pi\epsilon_0z}

Atau bila kawat diletakkan sejajar dengan sumbu-z dan bidang x-y ditembus kawat secara tegak lurus, maka medan listrik di suatu titik berjarak \!r dari kawat, dapat dituliskan medan listriknya adalah

\vec{E}(r) = \frac{\lambda}{2\pi\epsilon_0r} \hat{\rho}

dengan \hat{\rho} adalah vektor satuan radial dalam koordinat silinder:

\hat{\rho} = \hat{i} \cos \phi + \hat{j} \sin \phi

di mana \phi\! adalah sudut yang dibentuk dengan sumbu-x positif.